Minggu, 06 Mei 2012

Brand Development Stiabegies


BRAND EXTANSION
Sering disebut juga dengan brand stretching merupakan salah satu strategi pengembangan merek, dimana produsen menggunakan merek yang sama untuk membuat kategori produk baru. Misalnya batu baterai ABC, dibuat produk baru menjadi sirup ABC, Sambal ABC dan sebagainya. Dengan kata lain, apabila kita menggunakan nama yang sudah ada untuk produk baru dengan kategori baru yang tidak berkaitan sama sekali dengan kategori produk lama, maka strategi  ini disebut dengan brand extension. Sejak 1990, 81% produk baru menggunakan strategi brand extension untuk memperkenalkan produk barunya tersebut dan berhasil meningkatkan penjualan (meskipun banyak juga yang gagal). Sebab meluncurkan suatu produk baru dengan merek baru, memerlukan biaya yang sangat mahal dan waktu yang cukup panjang untuk meraih awareness yang cukup tinggi.

LINE EXTANSION
Sebuah strategi yang mengenalkan sebuah produk baru melalui atau dibawah naungan suatu produk yang memiliki merek atau brand yang telah ada sebelumnya. Ada dua alasan untuk pengembangan line extensions. Pertama adalah untuk meningkatkan segmentasi pasar. Pada tahap pengembangan pasar mula-mula, satu produk sering kali mencukupi. Permintaan biasanya sejenis dan terlalu kecil untuk menjamin sebuah perusahaan untuk mengembangkan jangkauan atau tingkatan produk, setelah pasar berkembang.Karena konsumen membutuhkan perbedaan, maka beraneka saluran distribusi berkembang dan terbentuklah stimulant kedua bagi pemisahan merek atau pembedaan produk. Line Extension terjadi pada saat perusahaan memperkenalkan barang tambahan didalam kategori produk yang sama dibawah nama merek yang sama, biasanya dengan ciri yang baru, seperti rasa baru, bentuk, warna, bahan – bahan yang ditambah, ukuran kemasan dan sebagainya.

MULTI BRAND
Di mana perusahaan menciptakan berbagai brand untuk masing-masing konsumen sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan konsumsi konsumen lokal serta yang lain. Brand yang sangat familiar di telinga konsumen akan cepat sekali di respons oleh konsumen. Multibrand sebenarnya memiliki tujuan untuk mencoba membentuk kesan, penampakan (feature) serta daya tarik lain kepada konsumen sehingga lebih banyak pilihan. Strategi multibrand juga memungkinkan perusahaan dapat merebut banyak ruang rak saluran distribusi seperti toko tradisional maupun toko modern dan melindungi merek utamanya dengan menciptakan merek sampingan (flanker brand). Multibrand dapat juga terjadi akibat warisan beberapa merek dari perusahaan lain yang telah diakuisisi oleh perusahaan tersebut. Strategi multibrand ini selain memiliki keunggulan juga kelemahan. Keunggulannya, perusahaan dapat meningkatkan utilisasi produksi dan Skala ekonomi. Kelemahannya adalah jika perusahaan memiliki brand yang kuat dikategori yang sama dan memproduksi produk sejenis dengan merek lain untuk perusahaan lain, hal ini akan sangat mengganggu pada aktivitas pemasaran produk perusahaan sendiri. Contoh yang paling dekat adalah merek minyak goreng Sania dengan Fortune, memiliki harga berbeda dan mutu berbeda dan untuk konsumen yang berbeda pula.